Zona Informatika

06 April 2021

Author : ZonaInformatika

Dalang Jaringan Penyebar Malware Terbesar Dunia Ditangkap, Punya 19 Juta Komputer
<-- Back

{"ops":[{"insert":"Sekelompok penegak hukum internasional, dipimpin oleh Departemen Kehakiman Amerika Serikat (AS), telah berhasil menangkap dalang di balik jaringan komputer berbahaya yang sering digunakan untuk kejahatan siber. Jaringan ini, yang dikenal dengan istilah botnet, dikelola oleh pria asal China bernama Yunhe Wang, berusia 35 tahun. Wang ditangkap pada Jumat (24/5/2024) di Singapura. Setelah penangkapannya, polisi internasional menggeledah dua dari beberapa tempat tinggal Wang yang berlokasi di Singapura dan Thailand. Aset kripto milik Wang senilai 29 juta dolar AS (sekitar Rp 470 miliar) juga disita. Dalam pernyataan resmi Departemen Kehakiman AS, Wang disebut sebagai \"otak\" di balik operasi botnet paling berbahaya di dunia yang dikenal dengan nama \"911 S5\".\n\nBotnet yang dikelola Wang terdiri dari 19 juta komputer dengan sistem operasi Windows yang tersebar di hampir 200 negara. Botnet ini telah beroperasi sejak 2014 dan dikelola melalui sekitar 150 server di berbagai negara. Jaringan ini dianggap sebagai botnet terbesar dan paling berbahaya di dunia, sering digunakan untuk menyebarkan malware dan melakukan kejahatan siber. Menurut Departemen Kehakiman AS, Wang menjual akses ke botnetnya kepada individu yang melakukan pencurian data pribadi, eksploitasi anak, penipuan, dan kejahatan lainnya. Botnet ini juga digunakan oleh peretas untuk mencuri uang dari program bantuan, nasabah, dan institusi keuangan di berbagai negara.\n\nDepartemen Kehakiman AS juga meyakini bahwa botnet Wang digunakan untuk mengajukan sekitar 560.000 klaim asuransi palsu dari program bantuan pemerintah AS senilai sekitar 5,9 miliar dolar AS (sekitar Rp 95,6 triliun). Dari penjualan jasa botnet ini, Wang dilaporkan telah meraup keuntungan hingga 99 juta dolar AS (sekitar Rp 1,6 triliun), menurut laporan KompasTekno dari APNews pada Kamis (30/5/2024). Wang telah membeli sekitar 21 rumah di AS, China, Arab Saudi, St. Kitts dan Nevis, Singapura, dan Thailand, serta mendapatkan kewarganegaraan di negara-negara tersebut melalui jalur investasi. Belum ada informasi mengenai hukuman yang akan dijatuhkan kepada Wang atas tindakannya mengelola dan menjual akses ke botnet ini. Pengumuman lebih lanjut dari pihak kepolisian internasional diharapkan akan segera disampaikan.\n\nSumber : Kompas\n"}]}

Video Tutorials

Hottest Bundles

Activity Logs

Shopping Cart

What’s in Startup Plan?

What’s in Startup Plan?

What’s in Startup Plan?

What’s in Startup Plan?

Notifications 24 reports

Get Pro Access

Articles & News

Video Tutorials

Hottest Bundles

Activity Logs

Shopping Cart